Membangun karakter dan etika positif merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia. Salah satu faktor yang memegang peran penting dalam proses ini adalah adanya role model atau panutan yang dapat menjadi contoh teladan bagi generasi muda.
Role model memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter dan etika positif pada individu. Menurut pakar psikologi, Dr. Sigmund Freud, “Anak-anak belajar lebih dari apa yang diajarkan kepada mereka. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat.” Dengan adanya role model yang baik, individu dapat terinspirasi untuk mengikuti jejak dan nilai-nilai positif yang dimiliki oleh role model tersebut.
Di Indonesia sendiri, terdapat banyak figur yang dapat dijadikan role model bagi generasi muda. Salah satunya adalah Bung Hatta, salah satu founding father Indonesia yang memiliki karakter dan etika yang sangat baik. Menurut Prof. Dr. Arief Budiman, “Bung Hatta adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang memiliki integritas, kejujuran, dan komitmen yang tinggi terhadap bangsa dan negara.”
Selain itu, peran penting role model juga dapat dilihat dari pengaruhnya dalam memotivasi individu untuk mencapai kesuksesan. Menurut Steve Jobs, “Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do.” Dengan memiliki role model yang berhasil dalam bidangnya, individu dapat termotivasi untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih role model yang memiliki karakter dan etika positif sebagai panutan. Dengan adanya role model yang baik, diharapkan generasi muda Indonesia dapat terinspirasi untuk menjadi pribadi yang berkarakter dan beretika dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sehingga, pembangunan karakter dan etika positif dapat terus berlangsung dan menjadi pondasi utama dalam membangun masyarakat Indonesia yang lebih baik.